Kemampuan
guru untuk mengembangkan profesinya di wilayah Kabupaten Banjarnegara masih
perlu ditingkatkan lagi. Hal itu terlihat dari 6.036 guru PNS yang ada, hingga
kini baru 10 guru yang masuk dalam Golongan IV/b dan 2 guru lainnya masuk dalam
Golongan IV/d, sisanya masih tetap bertahan pada Golongan III/d dan IV/a.
Jumlah
guru dengan Golongan III/d dan IV/a yang cukup fantastis itu menunjukkan bahwa
guru-guru di Banjarnegara masih enggan untuk membuat tulisan ilmiah, dengan
alasan karena waktu termasuk masih kurangnya pemahaman dalam membuat
penelitian.
Hal
tersebut dikemukakan oleh Kepala Dindikpora Kabupaten Banjarnegara Drs. H.
Muhdi, ketika membuka Bimbingan Teknis Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi
guru-guru Sekolah Dasar di lingkungan UPT. Dindikpora Kecamatan Banjarnegara
yang berlangsung di Balitbang Kabupaten Banjarnegara (16 Oktober 2012).
Menurut
Muhdi, masih enggannya guru-guru di Banjarnegara untuk membuat Karya Tulis
Ilmiah memang dimaklumi. Tugas seorang guru dengan tuntutan pekerjaan yang
dibebankan memang cukup banyak, tetapi apapun kendalanya seorang guru harus
terus belajar, tegasnya.
Dikatakan,
membuat tulisan ilmiah tidak ada yang sulit, yang penting ada kemauan. Untuk
itu seorang guru dituntut untuk terus membaca dan belajar, kemudian bekerja
keras, cerdas, dan ikhlas. Oleh karena itu, Bintek Karya Tulis Ilmiah yang
dibiayai dari dana Block Grant tersebut dapat diikuti dengan baik.
Bintek
KTI yang diikuti oleh 75 guru PNS, berlangsung selama tiga hari yakni tanggal
16 hingga 18 Oktober 2012 dengan penyaji materi instruktur tingkat nasional
yaitu Agus Sutanto, S.Pd. M.Pd, kemudian Drs. Sukardi, M.Pd dari Widya Iswara
LPMP serta instruktur local Sujadi, S.Pd. MM. Adapun materi yang disampaikan antara lain tentang Kebijakan Pendidikan, Informasi Permen PAN No. 16 Tahun 2009, Informasi tentang PKB dan Publikasi Ilmiah/Karya Tulis dan Praktik Penyusunan Karya Ilmiah. (s.bag).