Pemanasan
global bukan merupakan fenomena alam semata, namun merupakan dampak dari
aktifitas manusia yang tidak terkendali yang menyumbang emisi gas rumah kaca di
atmosfer sehingga menyebabkan meningkatnya suhu bumi.
Dampak
dari pemansan global merupakan suatu kenyataan yang telah kita rasakan bersama
yakni, terganggunya ekosistem, kondisi cuaca yang ekstrim, terganggunya system
tata air daerah aliran sungai serta ancaman terjadinya bencana alam banjir,
tanah longsor dan kekeringan.
Hari ini
tepatnya tanggal 28 Nopember 2012 kita menyelenggarakan peringatan Hari Menanam
Pohon Indonesia (HMPI) ke-5. Untuk tingkat Kabupaten Banjarnegara kegiatan
tersebut dipusatkan di SMA Negeri Bawang yang dipelopori oleh PGRI Kabupaten
Banjarnegara.
Tak
ketinggalan pula siswa-siswi SD Negeri 10 Krandegan, UPT. Dindikpora Kecamatan
Banjarnegara, sejak pagi para siswa dan guru melakukan aktifitas untuk mendukung
program sekolah hijau dengan motto, satu guru, satu siswa, satu pohon.
Siswa
kelas I sampai kelas III membawa jenis tanaman yang bisa di tanam di dalam pot,
sedangkan siswa kelas IV sampai kelas VI membawa jenis tanaman keras. Tak
ketinggalan dengan segenap dewan guru, satu hari sebelumnya telah mempersiapkan
sejumlah pot bunga, media tanam dan rabuk.
Tri Agus
Prasetijo yang mengkoordinir gerakan menanam pohon pagi itu mengatakan, kondisi
alam kita saat ini sudah sangat terasa, bahwa krisis ekologi telah begitu
cepatnya menerjang kehidupan. Suhu bumi yang terasa panas, curah hujan yang tak
lagi diserap oleh daratan akibat hilangnya jala-jala penahan air dan akar-akar
pohon yang tak kokoh lagi menahannya.
Kondisi
semacam ini jelas menjadikan keprihatinan kita bersama. Siswa SD Negeri 10
Krandegan sebagai generasi penerus perlu mendukung program pemerintah dengan
mengadakan gerakan menanam pohon. Presiden SBY sendiri telah menetapkan tanggal
28 Nopember sebagai “Hari Menanam Pohon Indonesia dan dilanjutkan pada bulan Desember
setiap tahunnya sebagai Hari Menanam Pohon Nasional.
Sementara
itu Kepala SDN 10 Krandegan Yoeni Ambarwati menharapkan kepada para siswa, agar
kegiatan gerakan menanam pohon bisa dilakukan secara terus menerus. Kontribusi
dari kegiatan ini, tidak hanya menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca global,
akan tetapi berperan juga untuk mencegah terjadinya bencana alam banjir, tanah
longsor pada musim penghujan serta mencegah terjadinya kebakaran dan kekeringan
pada musim kemarau.
Adapun
jenis tanaman yang ditanam siswa dan guru antara lain jenis pohon durian,
kelengkeng, mangga, pohon pelindung dan jenis tanaman hias lainnya. Tidak sampai
satu tahun Insyaalloh tanaman tersebut sudah kelihatan besar, ucap para guru. (s.bag)